Program Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Green and Clean 2011, Selasa (10/5) diluncurkan. Peluncuran Program DIY Green and Clean 2011 itu ditandai dengan pemukulan bende oleh Wakil Gubernur Paku Alam IX atas nama Gubernur DIY Hamengku Buwono X di Bangsal Kepatihan dan penandatangann papan komitmen.
Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan dibacakan Paku Alam IX, Sultan HB X mengatakan
program ini sebenarnya sudah dicanangkan sejak akhir 2007 dan mendapat apresiasi dan antusiasme dari masyarakat. "Untuk itu saya berterima kasih kepada para penggagas dan partisipan DIY Green and Clean, karena telah turut berperan serta dalam usaha menjadikan DIY menjadi lebih baik ke depannya," kata Gubernur.
Lebih lanjut dikatakan, dalam program ini ada banyak hal sederhana yang bisa dimulai dari diri kita sendiri guna membantu menciptakan lingkungan yang hijau dan bersih. "Mulai dari penanaman pohon one man one tree, perawatan taman di lingkungan masing-masing, pengelolaan sampah dengan melaksanakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) maupun penggiatan pengelolaan sampah secara mandiri. Akan tetapi go green act sering hanya ramai dalam seremonialnya dan ketika even selesai semangat untuk go green-pun turut padam," lanjutnya.
Untuk itu Gubernur berharap, program ini bisa menjadi pemicu kesadaran berlingkungan. "Semestinya sepanjang waktu dan siapa saja bertanggung jawab terhadap perwujudan sebuah lingkungan yang bersih dan hijau," kata Gubernur.
Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan dibacakan Paku Alam IX, Sultan HB X mengatakan
program ini sebenarnya sudah dicanangkan sejak akhir 2007 dan mendapat apresiasi dan antusiasme dari masyarakat. "Untuk itu saya berterima kasih kepada para penggagas dan partisipan DIY Green and Clean, karena telah turut berperan serta dalam usaha menjadikan DIY menjadi lebih baik ke depannya," kata Gubernur.
Lebih lanjut dikatakan, dalam program ini ada banyak hal sederhana yang bisa dimulai dari diri kita sendiri guna membantu menciptakan lingkungan yang hijau dan bersih. "Mulai dari penanaman pohon one man one tree, perawatan taman di lingkungan masing-masing, pengelolaan sampah dengan melaksanakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) maupun penggiatan pengelolaan sampah secara mandiri. Akan tetapi go green act sering hanya ramai dalam seremonialnya dan ketika even selesai semangat untuk go green-pun turut padam," lanjutnya.
Untuk itu Gubernur berharap, program ini bisa menjadi pemicu kesadaran berlingkungan. "Semestinya sepanjang waktu dan siapa saja bertanggung jawab terhadap perwujudan sebuah lingkungan yang bersih dan hijau," kata Gubernur.